Selasa, 23 Desember 2014
(FANFICTION) JUST TIME BEING
Cast : -Shannon Williams
-Bobby (Ikon)
Lenght : Oneshoot
Genre : Sad Romance (maybe-__)
Rated : PG15
Ini adalah FF pertamaku dan asli buatan ku. kalau ada kesamaan tokoh, latar dan karakter itu semua benar benar tidang disengaja. pasti akan banyak typo dan kata kata yang diulang, karna kosa kata author benar benar minim.
Shannon Pov
Aku menghabiskan masa kecil dan remjaku di rumah sakit. Itu terjadi sejak usia ku menginjak 7 tahun, aku di diagnosa mengidap penyakit amytrophic lateral sclerosis, memang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, tapi setidaknya perawatan yang kujalani dapat sedikit memperpanjang nyawaku.
Uisa mengijinkan ku keluar setiap hari minggu, dan seperti biasa kesempatan ini aku gunakan untuk mengikuti namja beberapa bulan terakhir yang sampai sekarang belum aku namanya. tidak terlalu lama menunggu didepan rumah sakit, pak kim datang menjemputku. "Apa kita ketempat biasa nona?" kata pak kim setelah aku masuk kedalam mobil, aku hanya menganggukan kepalaku.
Disepanjang perjalanan aku hanya diam dan melihat pemandangan sekitar jalan, entah kapan aku bisa berjalan bebas seperti orang orang diluar, bersekolah bersama teman teman, belanja bersama eomma, dan berlibur bersama keluarga ku. Eomma ku meninggal ketika aku masih kecil, bahkan aku tidak bisa mengingat wajahnya, eomma meninggal karena penyakit yang sama dengan ku, dulu appa sering mengunjungi ku, tapi mungkin sekarang appa sudah mulai bosan, appa sekarang memiliki istri baru yang sedang mengandung adik tiriku. Appa hanya menyuruh pak kim supir appa ku untuk menemaniku setiap aku keluar dari rumah sakit.
"sudah sampai nona," kata pak kim membuyarkan lamunanku.
"Terimakasih pak kim, jemput aku seperti biasa ne." Ucapku sebelum keluar dari mobil.
Seperti dugaan ku namja itu selalu mengawali paginya di kafe ini. dia selalu duduk di depan jendela dengan airphone ditelinganya. Aku hanya bisa melihatnya dari bawah pohon ini, dan besembunyi dibalik pohon ketika dia menatap ke arah ku.
Entah setan apa yang merasuki ku hari ini, aku berani berjalan mendekat kearahnya, eommo dia menatap kearah ku, aku ingin berbalik dan lari tapi dorongan untuk terus mendekat semakin besar. Aku menutup mataku dan memberanikan diri menciumnya, terasa dingin dan keras tentu saja seperti itu aku menciumnya dari balik jendela kaca di depan kafe dan ketika aku membuka mataku aku sudah tidak melihat namja itu.
"kkamjagiya...." jantung ku benar benar berdebar saat melihat namja itu sudah ada dibelakang ku.
Bobby Pov
Setiap minggu pagi aku menghabiskan waktuku di kafe ini, sekedar melepaskan lelah dari kehidupan berat ku menjadi trainner YGEnt. Aku belum debut tapi sepertinya aku sudah mempunyai sasaeng fans, dia selalu mengikutiku dari minggu pagi hingga sore hari mungkin inilah yang disebut power of agency Kkkk, aku bahkan belum menunjukan banyak keahlian ku di depan umum. Aku sengaja tidak menegurnya bahkan kadang aku memberikan tatapan mematikan ku sebagai fans service, benar benar seperti kebanggan tersendiri untuk ku.
Aku mengelilingkan pandangan ku di luar kafe untuk mencari yeoja penguntit itu, dia berjalan mendekat kearah kafe, aku heran tidak biasanya dia berani menunjukan dirinya, sasaeng fans ku cantik juga ternyata mata lebarnya yang tidak seperti punyaku hidung mancungnya dan bibirnya yang terlihat pucat, mwo apa yang sedang kupikirkan.
yeoja itu semakin mendekat di depan kaca tempat aku duduk dia memejamkan matanya dan mwoo... dia menempelkan bibirnya dikaca, apa dia sedang membayangkan menciumku sekarang.
aku berjalan keluar kafe dan mendekat kearahnya. "kkamjagiya....." dia terlihat kaget melihat ku ada dibelakngnya.
"ya neo, apa yang kau lakukan, aku tau kau sasaeng fans tapi itu keterlaluan"
"?a...anu, sss..ssa..eng ap? aku tidak mengerti" katanya begitu gugup. cihh harusnya dia senang idolanya berada didepanya sekarang. "mi..mianhae atas kelakuan ku tadi" sambunya sambil berbalik, sepertinya dia akan melarikan diri, aku memegang tanganya dan mendorongnya kedepan kaca. aku menguncinya sekarang dia tak akan bisa lari kemana mana.
jari tangan ku menyentuh bibirnya "ini benar benar keterlaluan, bibirmu kotor karena debu sekarang,sepertinya pekerja kafe ini tidak pernah membersihkanya" dia melebarkan matanya kaget, cantik, dia benar benar cantik dilihat dari sedekat ini.
Shannon pov
"ini benar benar keterlaluan, bibirmu kotor karena debu sekarang,sepertinya pekerja kafe ini tidak pernah membersihkanya"
aku terkejut dengan perkatanya barusan, dia tidak marah padaku, apa dia menghawatirkan ku. Dia menyeretku membawaku masuk kedalam kafe dan memesankan minuman untuk ku, "kau suka amerikano tidak? ah, aku pesankan lagi kalau kau tidak suka" katanya sambil duduk di kursi di depan ku. "a..aniyo gwenchana." dia berkata cuaca mulai dingin di musim gugur, tidak baik terlalu lama diluar ruangan dan kami mulai banyak mengobrol, saat itulah aku tau namanya Bobby dan dia seorang trainee. Aku menceritakan kepadanya kenapa aku selalu mengikutinya.
Flash back
Hari ini appa menikah lagi, aku turut bahagia untuk appa. Sebenarnya ada rasa sedih, tapi aku tidak bisa membawa appa dalam setiap kesedihan ku, appa berhak mendapatkan kebahagian baru dalam hidupnya.
pagi ini aku berniat untuk berjalan jalan di sekitar myeongdong naik bus sendiri, pak kim terlalu sibuk untuk mengurusi pernikahan appa.
kaki ku mulai terasa sakit ketika aku turun dari bus, aku memutuskan untuk beristirahat dikafe sebrang jalan.
baru sampai ditengah jalan kaki ku tidak bisa digerakan, lampu penyebrangan sebentar lagi merah, tuhan ada apa dengan kaki ku. aku melihat namja keluar dari kafe dan berlari kearah ku, bagaikan malaikat yang diutus tuhan dari surga untuk turun kebumi membantu ku "agashi, gwenchana?" kata namja itu membuyarkan lamunan ku sambil memapahku ke pinggir jalan. " kaki ku tadi tiba tiba kram" kata ku sekenanya, aku tidak mungkin mengatakan penyakit ku pada orang yang tidak ku kenal.
Namja itu membantu ku masuk kedalam kafe, kalau biasanya aku hanya melihat sebuah love at first sight di dalam drama yang aku tonton bersama suster di rumah sakit sekarang aku benar benar merasakanya. "apa kau sudah baikan?, aku harus pergi sekarang." katanya yang lagi lagi membuyarkan lamunan ku
"ne, gwenchanayo" namja itu berjalan keluar kafe dan menghilang dibalik keruman keramain jalan myeongdong. aigoo aku lupa untuk mengucapkan terimakasih.
Hari minggu berikutnya aku putuskan ke myeongdong untuk menemui namja itu, hanya berbekal "kalau kita berjodoh pasti akan bertemu lagi" Naif memang. tapi dalam kehidupan ku memang membutuhkan hal hal yang mustahil terjadi harus terjadi.
Aku mulai mencarinya dari pertama saat kita bertemu, dan tidak butuh waktu lama aku benar benar melihatnya berada di dalam kafe sedang meminum secangkir kopi. ketika aku akan menemuinya muncul keraguan dalam hatiku, aku tidak ingin dekat dengan seseorang yang pada akhirnya akan segera aku tinggal kan, aku tidak ingin hadir membawa luka baru untuk seseorang. akhirnya aku memutuskan untuk hanya melihatnya dari jauh, dan entah sejak kapan hal ini menjadi hobi baruku.
Aku mulai mengikutinya di setiap hari minggu, mulai dari di kafe lalu bermian game di warnet membeli buku dan berakhir memakan makanan ringan di sekitar myeondong.
Flashback End
Aku tidak menyangka kalau Bobby orang yang easy going, karena setiap aku memperhatikanya dia sangat terlihat dingin. kami bercerita banyak hal hari ini, tapi aku tidak menceritakan penyakit ku kepada bobby, dia sedikit heran karena aku tidak tau banyak tentang seoul, aku mengaku padanya kalau aku dari kecil tinggal di kanada dan baru setengah tahun pindah ke korea.
Hal hal yang biasanya dilakukan Bobby sendirian sekarang dia melakukanya bersama ku, kami baru pertama kali bertemu tapi sangat banyak kecocokan diantara kami. (-__- arasso, ini bukan pertama kali aku bertemu, dan aku mengikuti setiap kebisaan yang bobby lakukan).
Minggu besok bobby mengajaku untuk pergi ke Lotte world, ini semua karena pengakuan ku belum pernah ketaman bermain sejak aku kecil. Sekarang aku berharap setiap hari adalah hari minggu agar aku bisa bertemu denganya setiap hari.
-----------
Hari yang kutunggu telah tiba, aku menyiapkan semuanya dengan baik bahkan aku harus membeli baju secara online karna aku sama sekali tak punya baju baru sejak satu tahun yang lalu.
"eomoo, anda cantik sekali pagi ini nona" kata pak kim takjub, tentu saja pak kim aku bahkan meminjam make up suster eonie agar semakin terlihat cantik. "ne gumawo pak kim, hari ini kita ke lotte world ne" pak kim membukakan pintu mobil untuku "wah nona, kau hebat sekali kau hanya keluar dari rumah sakit seminggu sekali tapi kau sudah punya pacar, anak ku saja sudah berkepala tiga belum berkencan satu kali pun" kekeh pak kim, aku hanya tersenyum mendengar kata katanya yang sedikit mengandung curahan hatinya.
sesampainya di lotte world aku berpesan kepada pak kim untuk tidak menunggu ku "pak kim nanti aku akan menelphon mu setelah aku selesai" pak kim mengangguk setuju.
Bobby sudah menunggu ku di depan gerbang taman bermain, dia melambaikan tanganya ketika aku turun dari mobil.
"kau ingin naik wahana apa? aku akan menemani mu sampai kau puas hari ini"
"aku ingin naik itu, komedi putar"
"mwo.. yakk kau ingin merusak imej ku, aku berdandan cool hari ini"
"tadi kau bertanya, jadi itu jawabanku"
Bobby hanya menghembuskan nafasnya pasrah, hari ini aku pastikan akan menjadi hari yang indah.
kami memutuskan untuk mencoba Bungee Drop, aku berteriak bebas ketika wahana mulai mengempas kebawah. Bobby memegang tangan ku erat sekarang. jiwa cool yang dia bawa bawa sejak datang hilang seketika, aku melihat bobby yang lain kali ini, kyeopta.
setelah puas mencoba bungee drop kami menaiki roller coaster, aku tidak takut sama sekali sebenarnya, tapi ini kesempatan langka untuk memeluk bobby, aku berpura pura takut dan merangkul lenganya "ah.... cothaaaaa...."
aku duduk disalah satu bangku untuk istirahat, tidak lama bobby datang membawa ice cream di kedua tanganya. bobby memberikanku ice cream coklat dan rasa stroberry untuk dirinya sendiri.
Bobby memandangku lekat, membuat ku kikuk dan tak bisa memandang matanya. tanganya mengangkat dagu ku membuatku menatap matanya, tangan yang satunya menyentuh bibir ku "kau benar benar jorok, bagaimana bisa wanita wanita memakan ice cream seperti ini" dia membersihkan sisa sisa ice cream di bibirku dengan jari tanganya, lalu memakanya "rasa coklat" katanya lagi. "tentu saja rasa coklat, apa coklat bisa berubah menjadi rasa stroberry setelah aku memakanya."
"kau ingin tau bagaimana rasa coklat dan rasa strowbery jika digabungkan?" Bobby memamerkan smirknya ke arah ku, membuat ku membeku seketika, wajahnya semakin mendekat kearahku jarak kami tidak lebih dari satu senti hingga hidung kami saling bersentuhan, aku merasakan nafasnya yang hangat, aku menutup mataku bobby mencium ku dengan lembut, awalnya terasa dingin lalu perlahan lahan berubah menjadi hangat. ini lebih indah dari pada menciumnya dari luar kaca di kafe.
Dan terakhir seperti yang ku inginkan aku dan Bobby menaiki komedi putar. awalnya dia menolak tapi berkat rayuan ku yang minim aegyo ini dia mau menaikinya. berbanding terbalik dari penolakanya sekarang dia benar benar menikmati meaniki wahana ini seperti anak kecil yang menyukai kuda kudaan.
dia tersenyum sangat ceria sesekali merangkulku yang duduk di kuda sebelahnya, tentu saja aku tidak menyia nyiakan kesempatan ini aku memeluknya lenganya dengan mesra membuat iri semua pengunjung lotte world hari ini.
Aku menunggu pak kim di depan gerbang lotte bersama Bobby dia menggenggam tangan ku dan memasukanya di saku jaketnya, sangat hangat. "minggu besok hari terakhir musim gugur bunga sakura"
kata bobby mengawali percakapan "jincha, bagaimana kalau kita bersepeda sambil menikmati pemandangan bunga sakura?" Bobby tersenyum kearah ku, senyum killer yang selalu membuat hatiku meleleh "geureom, aku akan menjemput mu" aku kaget mendengarnya "menjemputku, memangnya kau tau dimana rumah ku?" lagi lagi dia tersenyum, berhentilah menghujaniku dengan ekspresi mu itu, bukanya mati karena ALS aku akan mati overdosis, "aku belum tau sekarang tapi aku akan tau setelah kau memberitahunya sekarang"
aku bingung harus menjawab apa, aku tidak mungkin mengatakan kalau aku tinggal di rumah sakit.
"wae, kenapa kau diam saja, apa kau tidak mau aku jemput?" belum sempat aku menjawab pak kim sudah tiba menjemput ku "kajja nona, ini sudah terlalu malam saya takut tuan akan marah" pak kim kau datang diasaat yang tepat "Ne pak kim, Bobby mian aku harus pulang, sampai jumpa minggu depan" aku segera masuk kedalam mobil. "pak kim bisa kah kau turunkan kaca mobilnya?" setelah kaca mobil terbuka aku melambaikan tangan ke arah bobby, aku melihat nya sedikit kecewa karena aku tidak memberitahukan alamat rumahku, mianhae bobby.
--------
Akhirnya besok sudah hari minggu, hari terasa lambat akhir akhir ini, sepertinya dalam satu haru sekarang berubah menjadi 48jam.sebenarnya uisa tidak memperbolehkan ku lagi keluar rumah sakit, karena setelah pulang dari taman bermain minggu lalu tubuh ku drop hampir tiga hari. tapi setelah aku berjanji pada uisa untuk tidak terlalu melakukan aktivitas yang berat uisa mengijinkan ku pergi.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana besok bersepeda berdua ditengah bunga sakura yang sedang berjatuhan, apa yang akan aku lakukan ketika diboncengnya, kalau sepedanya tanpa boncengan berarti aku harus bediri dan mengalungkan tangan ku di lehernya, kyaa aku bisa mencium rambutnya yang maskulin. kalu sepedanya mempunyai boncengan aku bisa duduk dan berpegangan pada bajunya, ah ani itu terlalu biasa aku bisa memeluk nya dari belakang dan menyandarkan kepalaku di punggungnya, itu benar benar seperti aegan romantis drama korea yang selalu aku tonton.
pagi ini aku berangkat lebih awal, aku haruse menunggu Bobby lebih dari satu jam.
akhirnya Bobby datang membawa sse-pe-da. Kepalaku seperti dipenuhi awan hitam, mwoya apa yang dibawanya kali ini, sepeda gandeng? dia itu pernah berkencan tidak sih sebelumnya. aku bahkan belajar semalaman bagaimana duduk di boncengnya, ini benar benar jauh dari ekspetasi ku.
Semua orang melihat aneh kearah kami, tentu saja ini kencan teraneh yang pernah aku lihat, bahkan dari semua adegan drama tak pernah aku melihat yang seperti ini. Impianku memeluknya dan bersandar di punggungnya sirna sudah, bahkan bayangan punggungnya saja terlalu jauh untuk aku sentuh.
"apa kau lelah, kalau begitu aku saja yang mengayuh" aku baru sadar kalau kaki ku tak bisa menggerakan kaki ku lagi, biasanya hal ini akan terjadi hanya lima menit saja, tapi akhir akhir ini aku tidak bisa menggerakan kakiku hingga lebih dari sepuluh menit. "ya shan kau baik baik saja kan?" kata bobby terlihat khawatir, "ne, sepertinya kaki ku sedikit kram. tak apa kan kalau kau yang mengayuh sepedanya sendiri"
Aku dan Bobby beristirahat di salah satu bangku taman, kaki ku sudah membaik tapi kepalaku terasa berat dan pandangan mataku terasa memudar, ada anak kecil yang tak sengaja melemparkan bola kearah ku, aku berusaha berdiri untuk memberikan bola itu kepada anak itu. baru beberapa langkah aku terjatuh, bobby menolongku dan mengobati luka lecet di kaki ku dengan kotak p3k yang selalu aku bawa untuk berjaga jaga kalau hal ini akan terjadi. tidak berapa lama Bobby mendapatkan pesan ada rapat di agensinya dia bercerita kalau dia sedang syuting sebuah reality show untuk menentukan kapan ia akan debut. Aku meyakinkan bobby aku akan baik baik saja, aku sudah mengabari pak kim untuk menjemput ku.
Tak lama setelah bobby pergi kepalaki semakin berat, dadaku mulai sesak dan pandanganku mulai kabur.
Ketika aku membuka mataku, aku sudah berada di rumah sakit dengan selang oksigen dan infus yang menancap ditubuhku. Appa segera memanggil dokter setelah melihat ku sadar. aku baru tau kalau sudah dua minggu koma setelah pingsan ditaman, pak kim tidak segera menemukan ku membuat keadaan ku bertambah parah.
Keadaan ku mulai berangsur angsur pulih, meskipun aku tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, aku menjadi mudah lelah dan mataku tak bisa melihat dengan jelas. aku meminta suster eonie untuk melihat handphone ku, dia bilang banyak panggilan dan pesan dari Bobby satu bulan ini.
aku meminta suster eonie untuk mengirim pesan untuk Bobby kalau aku berada di kanada satu bulan ini.
Suster eonie menyalakan televisi dan memberitahu ku kalau malam ini adalah malam final variety show yang Bobby bintangi. hanya suster eonie yang mengetahui ceritaku, eonie suster satu satunya teman untuku menceritakan semua hal. aku dapat melihat dengan jelas dengan kaca mata yang baru aku dapatkan setelah memeriksakan mataku tadi pagi. Bobby benar benar terlihat sangat keren di panggung bersama team Bnya namun kali sepertinya bukan keberuntungan Bobby.
Aku berniat untuk menemui Bobby untuk menghiburnya, Uisa mengijinkan ku pergi di temani suster eonie.
suster eonie duduk di lain tempat. tidak menunggu lama Bobby datang terburu buru.
"Mianh, kau pasti sudah menunggu lama"
"Ani, aku baru datang"
"shan wajah mu terlihat sangat pucat, apa kau sakit?"
"Ne, aku kurang tidur akhir akhir ini"
"kau harus menjaga kesehatan mu, mian akhir akhir ini aku akan sibuk. aku harus kembali trainning"
"gwenchana, kau itu calon bintang kau tidak bisa menyianyiakan waktu ku bersama ku"
"bagaimana bisa kau berkata seperti itu, kau juga jadi salah satu penyemangatku"
"dan itu membuat mu kalah kan, bahkan ketika kau tampil bersama team B, mataku ini terfokus pada B.I dia terlalu bersinar"
"mwo, apa kau membandingkan ku dengan B.I sekarang?"
"ani, B.I memang tak sebanding dengan mu, dia terlalu keren"
kataku sambil mempoukan bibirku, sepertinya Bobby mulai marah dia menyipitkan matanya yang memang sudah sipit itu. Bobby menggeser duduknya mendekat dia mengeluarkan smirk yang selalu kurindukan.
"kau yakin , dengan perkataan mu barusan?"
"tentu saja B.I memang yang ter.." Bobby menciumku singkat
"apa kau yakin?"
"tentu sa..." Bobby menciumku lagi
"Shannon shi, katakan sekali lagi"
"ten.." Belum sempat aku mengucapkan satu kata bobby menciumku lagi, saat ini lebih lama dan lebih dalam, aku segera mendorongnya sebelum semua orang di kafe melihat kearah kami.
Bobby Pov
Aku tidak bisa mengobrol terlalu lama dengan shannon, hari ini aku ada latihan. Baru beberapa langkah aku keluar shannon memeluku dari belakang, Apa dia masih merindukan ku "Thanks Bob" kata shannon melonggarkan pelukanya. "aku akan sering menelphone mu" kataku membelai pipi chabi chaby shannon.
Akhir akhir ini aku sibuk dalam latihan, aku menyempatkan diri menghubungi shannon. Aku sudah menelphonenya beberapa kali tapi dia tidak mengangkatnya.
Ini sudah hampir satu bulan tapi masih tidak ada kabar dari shannon, apa gadis chabi itu akan membuat ku gila. aku berusaha menelfonya tapi handphonenya tidak aktif sekarang.
-----
Minggu pagi ini aku habiskan untuk meminum kopi di kafe biasa, Handphon ku berdering, panggilan dari Chaby shan, apa dia ingat aku sekarang setelah lama menghilang membuatku gila.
"yeoboseo, bisa saya berbicara dengan bobby" terdengar suara dari seberang telepon tapi aku rasa ini bukan suara shan
"bukan kah ini handphone shannon?"
"ne, aku suster pribadinya bisakah kau menemui shannon sekarang?"
Aku terkejut mendengar kabar kalau shannon sakit, aku tidak tau penyakitnya separah itu.
Setelah mendapatkan alamat rumah sakit shannon di rawat dari suster pribadi shannon aku langsung pergi ke sana..
Aku melihat shannon dari balik kaca ICU, tubuhnya tersambung dengan selang selang yang aku tak tau apa namanya. tidak begitu lama, suster dan dokter memindahkanya ke kamar pasien. Ada seorang suster menghampiri ku dia suster yang menelepon ku tadi. suster itu mempersilahkan ku untuk masuk ke kamar shannon.
aku menggenggam tangan shannon, aku suka melakukan ini, karena tanganya begitu dingin.
bagaimana bisa kau tidak jujur padaku kalau kau serapuh ini. aku sudah terbiasa dengan adanya shan di kehidupan ku. "ini pertama kalinya aku melihat mu menagis, orang tidak keren ini ternyata cengeng juga" aku tidak sadar kalau shan sudah siuman "kau sudah sadar, aku akan memanggil dokter" shannon menahan tangan ku
"Aniyo, ada hal yang sangat ingin ku katakan pada mu"
"tapi dokter harus tau kau sudah siuman"
"gwenchanayo..." shannon menggerakan tubuhnya sepertinya ia ingin duduk aku menahanya
"kau jangan banyak bergerak, baiklah aku disini menunggumu"
"Bobby-ah..."
"ehm wae" aku membelai rambut shannon lembut, berusaha membuat sedikit ketenangan untuknya. aku sebisa mungkin menahan air mata ku, tubuhnya terlalu kurus dengan segala peralatan dokter ditubuhnya. bibirnya yang pucat tersenyemu kearah ku.
"gomawo untuk tetap berada disisih ku saat ini, tetaplah disisih ku walau hanya saat ini"
"shan-ah, aku disini"
"apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu untuk ku, kata yang belum pernah kau ucapkan untuku?"
"mwo, kata? " aku berpikir keras apa kata yang belum pernah ku ucapkan, tentu itu sangat banyak, banyak hal yang ingin aku katakan kepada shannon.
"kalau tidak ada aku ingin mengatakan se..sua..tu pada mu" nafas shannon mulai tersengal aku begitu khawatir, aku ingin memanggil dokter tapi shannon menggenggam tangan ku erat.
"Bobby-ah saranghae, Annyeong" genggam tangan shannon melemah, air matanya berlinang membasahi pipinya yang tak lagi chabi. Waktu seakan berhenti, shan tidak boleh pergi dengan cara seperti ini dan secepat ini. "Na do saranghae shan-ah" perlahan shannon menutup matanya.
Find
Author mengucapkan terimakasih untuk reader yang tersesat dan terdampar di FF author yang masih banyak perlu direfisi ini. Dan untuk fans Bobby dan shannon author minta maaf karena meminjam idol kalian untuk berperan dalan karakter di FF author yang masih abal abal ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Slots - DRMCD
BalasHapusSlots. A few 진주 출장마사지 clicks from an online 사설토토 casino 광명 출장마사지 has a few slot 충청남도 출장샵 games to spice up your gaming routine. With this software you can play slots or table games for 청주 출장안마 free.